Kabar P-WEC

Tim Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC) dan ProFauna berkunjung ke SMA 7 Malang untuk edukasi ke siswa tentang konservasi orangutan (31/7/2013). Dalam kunjungan edukasi yang diikuti oleh 300 siswa itu tim ProFauna dan P-WEC memutar film tentang orangutan yang terancam punah keberadaannya di alam. Setelah pemutaran film, tim ProFauna yang juga diikuti relawan dari USA yaitu Savannah Jack, melanjutkannya dengan diskusi dengan siswa seputar permasalahan orangutan.

lImbah dapur seperti sayur mayur biasanya langsung dibuang begitu saja di tempat sampah, padahal bisa dibuat menjadi sebuah karya seni yang menarik. Limbah dapur itu bisa menjadi aneka bentuk yang unik dan indah. Hal itu terungkap dalam workshop compos art yang diadakan di Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC) dengan nara sumber Kristien Yuyliarti pada hari Minggu (2/6/2013).

Selama seminggu sebanyak 85 orang siswa SMP YPJ Kuala Kencana, Timika, Papua mengiuti kegiatan outing yang dikoordinir oleh tim Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC).

Siswa SMP Permata Jingga Global School, Malang selama tiga hari belajar tentang alam di Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC) pada tanggal 28 Februari 2013 hingga 1 Maret 2013. Mereka belajar tentang polusi sungai dan pengamatan serangga malam.

adan Eksekutif Mahasiswa Universitas Ma Chung (UMC) Malang memang perlu dicontoh oleh organisasi kemahasiswaan lainnya. Mereka mengawali tahun ini dengan menyelenggarakan pelatihan untuk fasilitator dalam program pendampingan masyarakat.

Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC) kembali mengadakan program Mobil Baca di sekolah-sekolah desa yang ada di sekitar P-WEC. Kali ini sekolah yang dikunjungi pada tanggal 13 Februari 2013 adalah SDN Bedalisodo 1 Kabupaten Malang.

Baru-baru ini P-WEC menginisiasi terbentuknya jejaring antar guru PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) se-Kota Malang. Jejaring ini akhirnya dinamai Forum Komunikasi Pendidikan Lingkungan Hidup (FKPLH).

Puluhan anak muda terlihat begitu semangat membuat lubang di tanah dengan sebatang bambu yang ujung nya runcing. Setelah tanahnya berlubang, anak muda yang lain memasukan dua buah biji kacang di lubang tersebut.

Media massa memiliki peran penting dalam pelestarian satwa liar, karena bisa mendukung upaya konservasi atau malah justru sebaliknya, kontra konservasi satwa liar.

Untuk mendorong terselenggaranya pendidikan lingkungan hidup di sekolah, Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC) kembali mengadakan capacity building untuk guru-guru dengan mengadakan workshop tentang pendidikan lingkungan hidup.