Puluhan Generasi Muda Menimba Ilmu Konservasi Alam di Acara PEKA-SL

Pelatihan Konservasi Alam dan Satwa Liar (PEKA-SL) yang diadakan Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC) pada tanggal 8-10 Juni 2012 menarik minat puluhan generasi muda dari berbagai daerah dan kampus. Sekitar 40 mahasiswa dan aktivis LSM dari Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, Malang, Solo, Yogyakarta, Bali, Bengkulu dan Medan, mengikuti pelatihan yang diadakan setiap dua tahun sekali itu. Peserta PEKA-SL begitu penuh semangat mengikuti rangkaian kegiatan yang dipusatkan di P-WEC yang berada di kaki Pegunungan Kawi, Kabupaten Malang.

Selama tiga hari, peserta PEKA-SL belajar tentang berbagai isu tentang konservasi alam, antara lain tentang konservasi satwa liar, hutan, tehnik sensus burung, pendidikan konservasi alam, tehnik memandu wisata dan juga fotografi alam. Narasumber yang berbagi ilmu di PEKA-SL adalah para praktisi seperti Djuna Eveirgh (fotografer alam professional), Rosek Nursahid (Chairman ProFauna Indonesia), Qodirul Aini (P-WEC), Asep Purnama (pengamat burung) dan Suparno (pemadu wisata alam).

Peserta bukan hanya mempelajari teori saja namun lebih banyak melakukan praktek di lapangan. Mereka praktek tentang sensus burung, fotografi dan juga cara memandu wisata alam. Praktek tidak hanya dilakukan di dalam kawasan P-WEC saja, namun juga di desa dan ladang yang ada di sekitar P-WEC. Di Dusun Sumbendo yang berada di dekat P-WEC, peserta belajar untuk menajdi pemandu wisata dan juga mempotret kehidupan pedesaan.

Qodirul Aini, project manager P-WEC, mengatakan, "kami sangat senang dengan tingginya minat generasi muda untuk belajar tentang konservasi alam, ini sangat menggembirakan, apalagi peserta yang ikut PEKA-SL itu berasal dari berbagai kampus dan LSM". Sementara itu Kemal, salahsatu mahasiswa biologi yang mengikuti pelatihan tersebut mengatakan, "acara seperti PEKA-SL ini sangat penting untuk menambah wawasan mahasiswa, karena banyak materi tentang konservasi alam yang tidak diajarkan di kampus".