Tanaman Bisa Jadi Pewarna Lukisan

Peserta workshop melukis dengan menggunakan bahan pewarna alami menunjukkan hasil karyanya.

SURYA Online, MALANG - Berbagai unsur dari alam terutama tanaman, rupanya bisa dijadikan bahan pewarna untuk membuat lukisan. Dampak positifnya adalah, berkurangnya penggunaan sampah kimia yang timbul dari cat-cat konvensional.

Hal inilah yang dikampanyekan organisasi konservasi satwa dan alam, ProFauna Indonesia, dalam workshop menggambar dengan pewarna alami, yang digelar dalam rangkaian Nature Week, di P-WEC (Petungsewu Wildlife Education Center), Minggu (7/2012).

Workshop mendatangkan dua narasumber yang pelukis, Yus Wibowo (38) dan Achmad Budi Basuki (40). Oleh keduanya, peserta diajak menggambar dan mewarna menggunakan bahan-bahan alami. Seperti kunyit, biji bayam hutan, temulawak, jambe, daun sirih, arang kayu bakar, dan

beberapa jenis tanaman lainnya.

"Dengan bahan-bahan ini, praktis tidak ada sisa sampah kimia. Beda dengan melukis konvensional yang pakai pewarna kimia, pasti ada sampah yang tak bisa terurai oleh alam," kata Rosek Nursahid, Chairman ProFauna Indonesia.

Bahan-bahan tersebut, sebelum dipakai untuk melukis, umumnya diolah terlebih dahulu dengan cara ditumbuk. Setelah itu, hasil olahan yang berbentuk cair digunakan untuk melukis. Meski dibuat dari alam, namun hasil pewarnaan pada lukisan ternyata tak kalah bagus dibandingkan dengan hasil warna yang diperoleh dari cat-cat kimia.

Setelah jadi, hampir tak terlihat sama sekali bahwa lukisan tersebut dibuat dengan pewarna non cat. "Dengan demikian, kami mengajak para peserta untuk lebih respek terhadap alam. Dengan begini juga, peserta yang rata-rata pelajar, jadi tahu bahwa sebenarnya alam telah menyediakan banyak materi yang bisa dipakai untuk membuat sebuah karya seni," pungkas Rosek.

Sumber: Surya online

(c)2003 - P-WEC (Petungsewu Wildlife Education Center) Update & maintenance by Admin